27.5.14

Alo!

lama tak menguliti kabarmu
lama tak mendengar denting pesan instan darimu
yang terus bergumul dalam otak bahwa kau telah menggelar jarak
sunyi senyap, tanpa tawa tergelak
kiranya kau berpaling, memusuhiku selayak maling
kau bergidik ngeri
padahal yang ingin kucuri hanya secuil hati
sayang sekali, gerbang besi baja masih terkunci
rapat, tak berspasi walau sesenti
aku bukan semilir angin musim dingin yang meniup tengkukmu
aku bukan butiran salju di atap rumahmu
aku bukan guguran daun maple di bawah telapak sepatumu
aku selimut, mendekapmu hangat
aku sarung di tanganmu, menggenggammu erat
aku berwujud, dapat terlihat
kemunculanku bukan sekelebat
aku berjalan lambat dan langsung tertambat
kau lihat?
bila ekor matamu menangkapku, pandang aku
aku ingin tenggelam, di palung terdalam
tatap aku dalam-dalam, wahai retina
aku senang tenggelam di sana

No comments:

Post a Comment